Menelusuri Masjid Raya DKI Jakarta (Masjid KH Hasyim Asy'ari)


Ini adalah masjid baru dekat dengan kediaman kami yang baru sempat kami kunjungi, sekalian berbuka puasa sih sebenarnya perjalanan kami hari itu.
Masjidnya sendiri, sudah diresmikan minggu lalu oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Masjid ini sendiri, sebelum masa diresmikan, sempat beredar luas Foto-foto masjid yang akhirnya jadi kontroversi di Sosial Media, namun sayang...namanya juga hawa sedang (terus-menerus) panas kayak gini ya, foto-foto tadi jadi santapan lezat deh buat yang suka sebar tanpa kroscek terlebih dahulu.



Okelah....kita mulai jalan-jalan keliling masjid ini!Kesan pertama sejak masuk kawasan masjid ini dari jauh....Gede banget !!
Terlebih jalan masuk dari Jalan Raya Daan Mogot, lalu berbelok ke dalam, jalannya agak mengecil, yang sekaligus menuju arah Rusunawa baru yang dibangun pemerintahan Basuki Tjahaya Purnama, untuk pengganti lokasi gusuran dari beberapa wilayah DKI Jakarta, terutama lokasi pinggir kali dan tanah yang bukan peruntukannya.


Sampai di lokasi, benar saja....Masjid yang diberi nama Masjid KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdhatul Ulama ini, terlihat sangat mewah dan luas, walau jelas terlihat belum jadi 100%,  yang menurut petugas parkir area tadi... katanya baru grand launch akhir 2017, karena lokasi peruntukan parkirnya saja belum jadi dan masih terus dikerjakan.

Lantai basement sendiri, menurut Security masjid, akan dialokasikan untuk parkir kendaraan bermotor jamaah/ pengunjung masjid, dengan akses langsung ke dalam masjid, oya...akses untuk penyandang disabilitas juga tersedia bagus lho di masjid ini.


Lantai 1, ada ruang serba guna, besar dan luas, layaknya Ballroom hotel berbintang...luas, megah, nyaman. Di sayap-sayapnya, berjejer ruang2 mewah yang diperuntukkan bagi sekretariat organisasi keagamaan, bisnis2 islami, atau untuk perkantoran.



Hall, selasar, dan ruang terbuka lainnya juga terlihat luas, jadi jika ada bazaar, kegiatan sosial, dll, sangat bagus karena bisa menampung banyak tenant, dan pengunjung juga bisa nyaman mengeksplorasi bazaar atau pameran tadi karena ruangnya luas dan terbuka, terhindar dari sengatan matahari langsung, maupun hujan.


Ruang Utama Sholat, dengan mihrab melebar dan megah bisa membuat mata melongo, karena didesain indah sekali, dengan akses ruang wudhu yang terintegrasi langsung ruang utama, disamping kiri dan kanan belakang shaft terakhir. Ditambah, tidak adanya tiang-tiang di ruang ibadah yang biasanya dijadikan incaran jamaah untuk bersender atau terlelap saat mendengarkan ceramah. Perfect !!!






Seperti yang sudah saya singgung di awal, sekitar masjid ini merupakan lokasi RUSUNAWA, terlihat kira-kira ada sekitar 10 tower mentereng dengan beberapa taman dan lokasi parkir yang juga cukup luas dan tidak jauh dari masjid. Keriaan anak-anak bermain dibawahnya, serta aktifitas warga sekitar rusun juga bisa terlihat dari lantai atas masjid.


Geliat perekonomian masyarakat sekitar juga sudah bagus...ketika saya pulang setelah maghrib, ada pasar rakyat/ pasar kaget didekat masjid, ada pula beberapa pedagang kaki lima (yang nantinya akan terintegrasi dengan masjid, menurut petugas parkir di lokasi) juga sudah membuka lapaknya sejak mendekati waktu buka puasa.

 Yang kurang dari masjid ini adalah pemilihan material masjidnya, yang saya pikir seperti tidak menggunakan pertimbangan keselamatan ya? Bahan pagar, ornamen mihrab...rentan  rusak/rubuh, bahaya sekali, karena masjid merupakan lokasi kumpul banyak orang, khawatir ketika ada orang/ anak kecil bersandar, atau hanya menopang badannya di pagar-pagar tadi, akan jatuh/rubuh, dan mengalami luka serius.



Semoga saja, ini jadi pertimbangan pengelola, atau developer untuk mencari jalan keluarnya karena berbahaya sekali bagi jamaah/ pengunjung masjid.


No comments

Powered by Blogger.