Satelit "Nusantara Satu" jawab tantangan Industri 4.0
Bukan karena terjadi tindak kriminal, tapi para staff PT Pasifik Satelit Nusantara sedang "deg-degan" menjelang peluncuran Satelit mereka yang diberi nama satelit NUSANTARA SATU.
Satelit ini sendiri, merupakan satelit ke 10 yang dioperasionalkan oleh PSN, dan menjadi satelit ke 2 milik PSN.
Satelit pertama yang dioperasionalkan oleh PSN adalah satelit Palapa B1, milik pemerintah Indonesia yang telah habis masa ekonomisnya, dan kemudian mengembangkan Satelit Palapa C1 sebagai penerus dengan kemampuan lebih baik.
====
Momen ini, untuk perusahaan yang berdiri tahun 1991 lewat ide sederhana namun inovatif dari 2 orang ahli satelit yakni Adi Rahman Adiwoso dan Iskandar Alisjahbana, PSN menjadikannya sebagai ajang besar karena satelit Nusantara Satu merupakan satelit Broadband Pertama yang mengorbit dan dimiliki Indonesia.
Bicara Broadband, berarti bicara tantangan jaman yang serba membutuhkan internet cepat, yang berimbas pada perkembangan Industry 4.0 di Tanah Air karena kedepan perkembangan disegala bidang akan membutuhkan keterlibatan IT (Information Technology) di dalamnya.
Satelit Nusantara Satu atau yang semula disebut Satelit PSN VI ini merupakan satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) . Teknologi tersebut akan memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia, bahkan menurut Abdul Muhaimin selaku Engineer mengklaim akan mampu mencapai kecepatan 3-4 kali lipat dari kecepatan yang ada saat ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Indri Prijatmodjo sebagai Space System Group Head PSN, bahwa satelit Nusantara Satu mendapat fokus lebih besar pada Indonesia Bagian Timur, sebagai komitmen yang sejalan dengan pemerintah untuk lebih fokus dan mengedepankan percepatan pembangunan di Indonesia timur yang dinilai berpotensi besar, namun sedikit tertinggal dibandingkan di pulau-pulau bagian barat Indonesia.
Satelit Nusantara Satu adalah bagian dari wujud kemandirian satelit nasional yang memungkinkan seluruh masyarakat Indonesia lebih mudah mendapatkan akses internet tanpa tergantung kepada operator satelit asing. Hal ini sejalan dengan komitmen dan konsistensi PSN untuk menghadirkan teknologi satelit yang mampu memberikan layanan terbaik dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinamis sampai ke pelosok Indonesia .
====
Ada hal unik diantara segunung kelebihan dari satelit Nusantara Satu, yakni, roket pendorong atau Engine Section Stage 1 yang digunakan adalah merupakan body roket "bekas" alias "reused" yang ke 4 setelah sebelumnya sudah 3x digunakan saat peluncuran satelit lain.
Engine Section Stage 1 ini rencananya akan digunakan sampai 10 x untuk kemudian dihancurkan. Hal berbeda dengan peluncuran lain, dimana Engine section ini biasanya menjadi sampah, dan sudah diset untuk jatud dilaut dan menjadi "terumbu karang" di dasar laut. Sebuah pertimbangan baik yang dilakukan demi mengurangi "limbah" laut, selain tentunya ini akan mengurangi cost dari total biaya yang akan dikeluarkan.
Satelit yang merupakan rancangan tim PSN dengan tim SSL (System Space Loral) ini menggunakan platform SSL-1300 140 dengan usia ekonomis selama 15 tahun, memiliki 38 transponder C/Ext-C Band dan 8 spotbeam Ku-Band dengan total kapasitas hingga 15 Gigabits per second (Gbps), berat pada saat peluncuran sebesar 4.735 Kg, serta memiliki Spacecraft Power (EOL) sebesar 9985 watt. Selain itu, cakupan C/Ext-C Band Satelit Nusantara Satu meliputi wilayah Asia Tenggara dan untuk Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 Spot Beam pada sistem HTS.
Untuk pesangan satelit ke badan roket secara keseluruhan memakan waktu 30 hari, dan setelah diluncurkan akan ditempatkan pada slot orbit 146 BT, tepat di atas Papua, Indonesia dengan ketinggian 70.000 km atau lebih, dan akan dikendalikan melalui Satellite Control Center yang dioperasikan oleh PT PSN Enam Indonesia yang merupakan anak usaha PT PSN di wilayah Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Saat peluncuran yang disiarkan langsung via Youtube Pasifik Satelit Nusantara, dijelaskan bahwa setelah peluncuran akan membutuhkan waktu lebih kurang 2 minggu untuk mencapai titik koordinat yang dituju, yang kemudian dilanjutkan pengetesan fungi kerja satelit selama 1 minggu, baru kemudian bisa disimpulkan bahwa satelit bisa beroperasi secara maksimal.
Sedangkan saat ini, setelah sayap Tenaga matahari mengembang akan dikontrol penuh dari pusat kontrol di Palo Alto, Amerika Serikat.
Untuk peluncuran ini juga, ada 2 alat lain yang "menumpang" untuk diterbangkan keluar angkasa, yakni milik ISRAEL dan AMERIKA SERIKAT yang keduanya dilepas menuju bulan dalam rangka penelitian.
====
Satelit yang pembiayaannya didukung oleh Export Development Canada (EDC) dan dimulai Desember 2017 lalu, dan diharapkan akan semakin memperkuat posisi PSN sebagai pemain utama dan terkemuka di industri satelit di Indonesia, serta dapat memberikan manfaat dan dorongan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Nusantara.
Dan dari hasil hubungan melalui Skype saat siaran peluncuran berlangsung tadi, Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso, yang tampak didampingi Dani Indra Widjanarko selaku Pemimpin Proyek Nusantara Satu sekaligus menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan PSN langsung dari lokasi peluncuran di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa peluncuran satelit ini adalah pencapaian terbaik bagi PSN untuk bangsa.
Terima Kasih PSN... Selamat untuk Indonesia... Selamat datang Industri Digital 4.0...Kami SIAP !!!
Leave a Comment